Minggu, 29 Maret 2009

Kumpulan Pribahasa Indonesia

Diposting oleh Afdhal di 22.07
Abang
ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang

maunya enak sendiri


Abu

kalah jadi abu, menang jadi arang

menang kalah sama saja, sama-sama merugi

sudah jadi abu arang

telah rusak sama sekali

sebagai abu di atas tunggul
sulit sekali, mudah jatuh
berdiang di abu dingin
minta pertolongan kepada orang yang miskin
mengabui mata orang
menipu atau membuat bodoh orang


Ada

asal ada, kecilpun pada

Kalau tak ada rejeki yang banyak, rejeki yang sedikitpun sudah cukup

ketika ada sama dimakan, waktu tak ada sama ditahan
sama-sama berbahagia dan sama-sama menderita
ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan
uang simpanan kita jangan dihambur-hamburkan, supaya kelak tidak menyusahkan kita sendiri
ada udang dibalik batu
ada maksud tertentu
harap pada yang ada, cemas pada yang tidak
orang yang kurang sabar
tak ada tolak angsurnya
tak mau mengalah sedikitpun


Adat

adat teluk timbunan kapal

Kita meminta atau meminjam kepada yang punya dan kita bertanya kepada yang pandai

adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam

Orang muda harus sabar jika merindukan sesuatu, orang tua harus sabar jika menghadapi kesukaran

adat hidup tolong-menolong, adat mati jenguk-menjenguk

Hendaklah kita tolong menoling dalam segala hal

adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung

segala sesuatu harus kita kerjakan, menurut adat-istiadat atau kebiasaan yang berlaku
adat dunia balas-membalas, syariat palu-memalu
baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat
adat rimba raya, siapa berani ditaati
manusia yang tidak mempergunakan akalnya, hanya mempergunakan kekerasan atau kepuasan saja

hidup dikandung adat, mati dikandung tanah
hendaklah kita hidup menurut adat yang baik


Air
air tenang menghanyutkan
orang pendiam biasanya banyak ilmu

Bagai air didaun talas
O
rang yang tidak tetap pendiriannya

Ada air ada ikan
Dimana kita tinggal, disitulah kita mendapat rezeki


Badan

Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga

Budi baik tak dapat dilupakan selama-lamanya
Biar badan Penat,asal hati senang

Kalau hati senang, segala susah payah tak akan terasa

Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki

Orang yang selalu menurut apa yang diperintahkan

tetapi dalam hatinya tetap menyangkal dan melawan

Selama hayat dikandung badan

Selama kita hidup


Bangkai
Menjemur bangkai ke atas bukit

Menceritakan keahlian diri sendiri kepada orang lain


Benang
Menegakkan benang basah

Mengerjakan seseuatu yang sia – sia saja

Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain

Peri perbuatan orang yang sabar dan tak lekas putus asa,

Lama – lama berhasil juga

Putus benang dapat dihubung, putus arang susah sekali

Perselisihan antara saudar sendiri, mudah berbaik kembali,

Tetapi persengketaan dengan orang lain sukar untuk diselesaikan

Tak benang batu digelas

Dalam hal ketiadaan, apa yang ada dipakai


Celaka
Tiap – tiap celaka ada gunanya

Orang yang telah mendapat celaka itu tentu akan insaf lalu berhati – hati,

Supaya jangan terulang lagi

Tuah Anjing Celaka kuda

Berbahagia buat orang lain belum tentu berbahagia buat kita,

Kadang – kadang merusakkan


Cermin

Jangan bercermin air keruh

Jangan mencontoh yang buruk

Kilat Cermin Sudah kemuka,kilat berlium sudah kekaki

Maksud yang jahat itu sudah diketahui


Dada

Membusungkan dada

Angkuh dan sombong,

Merengkuh kedada

Mau banyak saja


Dalam

Dalam lautan dapat diduga,dalam hati siapa tahu

Tak dapat kita mengetahui isi hati orang lain

Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberang

Telah diketahui isi dan maksud hati seseorang


Ekor

Dilepas tapi dipegang ekor

Menyuruh atau melepas dengan setengah hati

Habis minyak sepasu, ekor anjing tidak akan lurus

Sukar akan memperbaiki orang jahat itu, karena bila ada kesempatan

Pastilah ia akan berbuat kejahatan pula


Emas

Seperti emas yang baru disepuh

Perempuan yang sangat elok parasnya

Emas disangka loyang

Karena miskin dan melarat, dia sangka orang jahat,

padahal ia seseorang yang tinggi budi dan prikemanusiaannya

Hutang Emas boleh dibayar, hutang budi dibawa mati

Budi yang baik itu akan diingat selama-lamanya

Emas berpeti, kerbau berkandang

Hendaknya harta benda kita hemat dan pelihara baik - baik


Gading

Tak ada gading yang tak retak

Segala sesuatu tak ada yang sempurna pasti ada cacatnya

Baru dapat gading bertuah,terbuang tanduk kerbau mati

Orang yang tidak mengindahkan yang lama, karena telah dapat yang baru

Yang lebih indah

Semahal – mahal gading, kalau patah tidak berguna

Semulia-mulia orang, kalau ia berbuat kejahatan,

pasti tak akan berharga lagi dalam masyarakat


Harimau

Seperti Harimau menyembunyikan kukunya

Orang yang binasa karena ilmunya atau pangkatnya

Harimau mati meninggalkan belang,gajah mati meninggalkan gading,manusia
mati meninggalkan nama

Orang yang baik budi dan tingkah lakunya, walau ia sudah mati namanya tetap disebut orang
juga

Bagai Harimau beranak muda

Sangat ganas kepada istrinya

Tak akan harimau makan anaknya

Mustahil ayah akan membinasakan anaknya, walu ia berdosa besar sekalipun


Ibu

Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggala

Kasih ibu tiada hingganya, tapi kasih anak terbatas, kadang-kadang tak ada sama sekali


Ilmu

Ilmu yang tidak dengan amal , seperti pohon kayu yang tidak berbuah

Pengetahuan itu harus dipergunakan, supaya ada manfaatnya

Jerat

Jerat tiada lupa akan pelanduk,tapi pelanduk lupa akan jerat

Seseorang yang telah menipu atau berbuat jahat akan dapat pembalasan

Kejahatan itu, karena ia kerap kali lupa akan kejahatan itu


Jiwa

Jiwa Bergantung diujung rambut

Dalam keadaan yang berbahaya, jiwa terancam

Hutang jiwa dibayar dengan jiwa

Siapa yang berbuat jahat, jahat pula pembalasannya


Kacang

Hati panas lupalah kacang akan kulitnya

Seseorang yang telah mendapat kesenangan dan berbahagiaan, lupa ia akan asalnya dan kepada
sahabat kenalannya


Kambing

Seperti kambing dikuliti hidup – hidup

Menderita kesakitan yang tak terhingga

seperti kambing dengan harimau

Orang yang sudah lemah melawan orang yang berkuasa

Seperti kambing harga 3 kupang

Orang kecil baru berkuasa biasanya membanggakan kekuasaanya


Laki

Bagai berlaki anak semang

Perempuan yang menggampangkan saja satu perkara dengan tidak mengindahkan suaminya

bagai menanti laki pulang maling

Seseorang yang merasa sangan khwatir, kalau – kalau segera akan terjadi

Sesuatu yang menyusahkan


Langit

Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung

Hendaklah kita menurut adat istiadat yang kita tempati

Kelangit tak sampi, kebumi tak nyata

Seseorang yang belum tamat pelajarannya sehingga menjadi canggung
Kalau langit hendak menimpa bumi, bisakah ditahan dengan telunjuk
Kaum lemah, tak mungkin dapat menghindari diri dari siksaan-siksaan
Orang yang berkuasa


Mayang

Seperti seludang menolak mayang

Perihal orang tua yang melepaskan anaknya yang telah dewasa


Mandi

Mati – mati mandi bair basah, mati berdawat biarlah hitam

Janganlah kepalang tanggung, kerjakanlah sungguh – sungguh biar selesai


Nasi

Nasi telah menjadi bubur

Kesalahan yang amat disesalkan karena tak dapat diperbaiki

Biar nasi terbuang, asal jangan periuk pecah

Seorang ibu yang sangat susah melahirkan anak biarlah anaknya mati asal ibunya tertolong

Enak nasi Dikunyah-kunyah, Enak kata diperkatakan

Sesuatunya baik diperbincangkan lebih dahulu


Ombak

Payah – payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi

Setelah berapa lama ditimpa kemalangan akhirnya mendapat kesenangan juga

Kasihan Ombak, maka mandi

Menunggu belas kasihan orang

Ombak menggamang mati jauh

Orang yang ragu – ragu akan mengerjakan sesuatu yang telah dipikirkan, tentu tidak akan
berhasil dan mendapat kerugian


Paha

Dicubit paha kanan, paha kiripun berasa sakit

Jika salah seorang keluarga kita diganggu atau dianiaya orang, kita pun ikut merasakannya

Ada paha ada kaki, ada nyawa ada rejeki

Tiap-tiap makhluk ada rejekinya masing - masing

Paku

Betapapun lurus paku, ujungnya berkelok juga

Orang jahat itu walaupun perkataannya baik akan jahat juga maksudnya


Rambut

Sebagai menarik rambut dalam tepung, rambut jangan putus, tepung jangan bergerak

Menyelesaikan sesuatu sangat sulit, meminta kesabaran dan kebijaksanaan yang tiada
terhingga,supaya hasilnya menyenagkan kedua belah pihak


Sembahyang

Sembahyang mencari akal, rukuk mencari kira – kira

Pura-pura berbuat baik, tetapi sesungguhnya ia jahat dan tiada senonoh kelakuannya

Sepat

bodoh – bodoh sepat, tak makan pancing emas

Sebodoh – bodh orang dapat juga membedakannya,yang baik atau buruk baginya


Tabuh

Mulut tabuh dapat disumbat, mulut orang bagaiman menyumbatnya

Jika sesuatu rahasia telah diketahui orang sebentar saja tersiar kemana kemana


Tajam

Yang tajam tumpul, yang bisa tawar

Kata-kata yang lemah lembut itu dapat menawarkan hati yang panas dan mendamaikan orang –
orang yang berselisih

Setajam – tajam parang , tajam juga mulut orang

Perkataan yang tajam itu lebih pedih rasanya daripada kena pisau belat

0 komentar on "Kumpulan Pribahasa Indonesia"

Posting Komentar

 

,